Pohon Andalas (Morus macroura) Kekayaan Alam Sumatera yang Terlupakan
Ciri-ciri Fisik
-
Tinggi Pohon: Bisa mencapai 30 meter.
-
Batang: Lurus dan berwarna abu-abu kecokelatan, dengan tekstur kasar.
-
Daun: Berbentuk jorong memanjang, berwarna hijau tua di bagian atas dan lebih terang di bawahnya.
-
Buah: Mirip buah murbei, kecil dan berwarna kehitaman saat matang.
-
Kayu: Kayu Andalas terkenal kuat, keras, dan tahan lama.
Habitat dan Penyebaran
Pohon Andalas tumbuh di daerah dataran rendah hingga pegunungan, pada ketinggian antara 500–1500 meter di atas permukaan laut. Spesies ini terutama ditemukan di:
-
Sumatera Barat (khususnya daerah Bukittinggi dan sekitarnya)
-
Hutan hujan tropis Sumatera
-
Beberapa bagian Kalimantan dan Jawa
Kegunaan
-
Kayu Konstruksi: Kayu Andalas digunakan dalam pembuatan bangunan tradisional dan furniture karena sifatnya yang tahan lama.
-
Obat Tradisional: Kulit kayu dan bagian lain dari pohon ini dipercaya memiliki khasiat obat, seperti untuk mengobati diare, demam, dan luka.
-
Simbol Budaya: Di Minangkabau, pohon Andalas dianggap sebagai simbol ketahanan dan kebesaran. Nama "Universitas Andalas" diambil dari nama pohon ini sebagai lambang kekuatan dan kearifan lokal.
Konservasi
Saat ini, pohon Andalas tergolong tumbuhan yang mulai langka karena:
-
Penebangan liar
-
Alih fungsi lahan hutan
-
Minimnya program penghijauan yang melibatkan spesies lokal
Beberapa upaya konservasi yang dilakukan meliputi:
-
Pembibitan pohon Andalas oleh lembaga konservasi
-
Penanaman kembali di hutan lindung dan kawasan konservasi
-
Edukasi kepada masyarakat lokal tentang pentingnya pelestarian spesies endemik
Penutup
Pohon Andalas bukan hanya sekadar flora hutan tropis, tetapi juga bagian penting dari warisan alam dan budaya Indonesia, khususnya Sumatera. Menjaga kelestariannya berarti merawat identitas ekologis dan budaya yang telah diwariskan sejak dahulu kala.

Komentar
Posting Komentar