Kepuh Pohon Mistis dengan Segudang Manfaat

Pohon Kepuh (nama ilmiah: Sterculia foetida) adalah pohon tropis yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan tersebar pula ke wilayah-wilayah tropis lainnya. Kepuh dikenal karena bentuk pohonnya yang tinggi dan besar, serta buahnya yang unik. Nama "foetida" dalam bahasa Latin berarti "berbau tidak sedap", merujuk pada bau khas dari bagian-bagian tertentu pohon ini, terutama bijinya saat matang.

Ciri-Ciri Pohon Kepuh

  • Tinggi: Pohon ini dapat tumbuh hingga 35 meter.

  • Daun: Daun kepuh menjari, biasanya terdiri dari 5–9 anak daun, dan berwarna hijau tua.

  • Bunga: Bunga kecil-kecil dan berwarna merah tua, tumbuh dalam kelompok.

  • Buah: Buahnya berupa kapsul yang keras dan terbuka bila matang, memperlihatkan biji berwarna hitam mengilap.

  • Biji: Biji kepuh bisa dimakan setelah dipanggang dan memiliki kandungan minyak tinggi.

Habitat dan Persebaran

Kepuh tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan sedang hingga tinggi. Ia dapat ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Pohon ini umum ditemukan di lahan terbuka, pinggiran hutan, dan kadang ditanam sebagai pohon peneduh di pinggir jalan.

Manfaat Pohon Kepuh

1. Pangan

  • Biji kepuh bisa dimakan setelah diolah (biasanya dipanggang atau direbus), dan dianggap sebagai sumber energi karena kaya akan minyak dan protein.

2. Kehutanan dan Lingkungan

  • Pohon ini sering ditanam sebagai peneduh dan penahan angin.

  • Akarnya yang kuat membantu mencegah erosi tanah.

3. Obat Tradisional

  • Kulit pohonnya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati luka dan infeksi.

  • Daunnya juga dipercaya memiliki sifat anti-inflamasi.

4. Kayu

  • Kayunya ringan dan mudah diolah, meski tidak terlalu kuat, namun tetap digunakan untuk membuat perabot rumah tangga dan kerajinan.

Mitos dan Budaya

Dalam kebudayaan Jawa, pohon kepuh kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis atau sakral. Pohon ini sering ditemukan di area pemakaman atau tempat keramat, dan dianggap sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus oleh sebagian masyarakat.

Catatan Ekologis

Meski tidak tergolong langka, kepuh semakin jarang ditanam di perkotaan karena ukurannya yang besar dan kesan mistis yang melekat. Namun, dari sudut pandang ekologis, pohon ini sangat berguna untuk konservasi dan pelestarian tanah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah Asam Jawa Manfaat, Kandungan, dan Penggunaan Tradisional

Danau Toba Keajaiban Alam di Sumatera Utara

BAMBU POHON YANG TIDAK PERNAH MATI