Anggrek Hitam Keindahan Langka dari Hutan Tropis
2. Ciri-ciri Fisik
-
Nama Ilmiah: Coelogyne pandurata
-
Kelopak: Berwarna hijau muda
-
Lidah bunga (labellum): Hitam pekat dengan garis-garis hijau
-
Ukuran bunga: Cukup besar, bisa mencapai 10 cm
-
Aroma: Wangi dan menyenangkan
-
Waktu mekar: Umumnya antara bulan April hingga Juni
3. Habitat dan Sebaran
Anggrek hitam tumbuh alami di hutan hujan tropis dataran rendah dengan kelembaban tinggi. Di Indonesia, bunga ini terutama dapat ditemukan di:
-
Kalimantan Timur (terutama Kutai dan sekitarnya)
-
Papua (dikenal juga dengan spesies Paphiopedilum papuanum, yang juga kadang disebut anggrek hitam)
4. Status Konservasi
Anggrek hitam termasuk dalam tanaman yang dilindungi karena populasinya terus menurun akibat:
-
Perusakan habitat hutan tropis
-
Pengambilan liar untuk perdagangan tanaman hias
-
Minimnya pengetahuan konservasi masyarakat lokal
Pemerintah Indonesia telah menetapkan anggrek ini sebagai salah satu flora identitas provinsi Kalimantan Timur dan melarang perdagangannya secara bebas tanpa izin resmi.
5. Budidaya dan Perawatan
Meskipun sulit tumbuh di luar habitat aslinya, anggrek hitam bisa dibudidayakan dengan syarat:
-
Media tanam yang lembap dan memiliki sirkulasi udara baik
-
Cahaya matahari tidak langsung
-
Suhu hangat dan lembap, seperti kondisi hutan tropis
-
Perlu penyiraman rutin namun tidak berlebihan
6. Nilai Budaya dan Ekonomi
Anggrek hitam memiliki nilai estetika tinggi dan menjadi simbol keunikan serta kekayaan hayati Indonesia. Bagi masyarakat Kalimantan Timur, anggrek ini dianggap sebagai bunga kebanggaan daerah.
Komentar
Posting Komentar