Burung Eurasian Bullfinch (Pyrrhula pyrrhula) Si Cantik dari Hutan Eropa
Eurasian bullfinch (Pyrrhula pyrrhula) adalah burung kecil dari keluarga Fringillidae yang dikenal karena warna bulunya yang mencolok dan suara kicauannya yang lembut. Burung ini tersebar luas di Eropa, Asia utara, hingga Siberia. Meskipun relatif pemalu, kehadirannya selalu menarik perhatian para pengamat burung.
Ciri-Ciri Fisik Eurasian bullfinch memiliki tubuh kecil dan gemuk dengan ekor pendek. Berikut adalah beberapa ciri khasnya:
Ukuran: Panjang tubuh sekitar 14–16 cm dengan rentang sayap 22–26 cm.
Jantan: Dada dan perut berwarna merah muda terang, kepala dan wajah hitam, punggung abu-abu kebiruan, serta ekor hitam.
Betina: Warna lebih pucat dengan dada kecokelatan, namun tetap memiliki kepala dan ekor hitam.
Paruh: Pendek, tebal, dan berwarna hitam, ideal untuk memakan biji dan tunas tanaman.
Habitat dan Persebaran
Burung ini lebih menyukai habitat hutan berdaun lebar, hutan campuran, dan daerah semak-semak. Mereka juga sering ditemukan di kebun, taman, serta lahan pertanian yang memiliki banyak pohon dan semak. Wilayah persebarannya meliputi:
Eropa (mulai dari Inggris hingga Rusia)
Asia utara (Siberia, Mongolia)
Jepang dan Tiongkok bagian timur
Di musim dingin, mereka terkadang bermigrasi ke daerah yang lebih hangat, tetapi sebagian besar populasi tetap berada di wilayah asalnya sepanjang tahun.
Pola Makan Eurasian bullfinch adalah burung pemakan biji dan tunas tanaman. Makanan favoritnya meliputi:
Biji tanaman liar dan pohon
Tunas bunga dan pohon buah (seperti apel dan plum)
Buah-buahan kecil dan serangga (terutama saat musim kawin)
Di beberapa daerah pertanian, burung ini dianggap sebagai hama karena suka memakan tunas pohon buah-buahan.
Perilaku dan Reproduksi
Kehidupan Sosial: Biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil, jarang terlihat dalam kawanan besar.
Kicauan: Memiliki suara yang lembut dan mendayu, berbeda dari burung finch lain yang lebih nyaring.
Musim Kawin: Terjadi antara April hingga Juli.
Sarang: Dibangun di semak-semak atau pohon rendah menggunakan ranting dan lumut.
Telur: Betina bertelur 4–6 butir, yang dierami selama 12–14 hari sebelum menetas.
Setelah menetas, anak burung diberi makan oleh kedua induknya hingga mereka siap meninggalkan sarang dalam waktu 2–3 minggu.
Konservasi dan Ancaman
Eurasian bullfinch tidak tergolong spesies yang terancam punah dan memiliki status konservasi "Least Concern" menurut IUCN. Namun, populasi di beberapa daerah mengalami penurunan akibat:
Hilangnya habitat alami karena deforestasi
Penggunaan pestisida yang mengurangi ketersediaan makanan alami
Perburuan ilegal di beberapa wilayah
Fakta Menarik|
Eurasian bullfinch dapat dilatih untuk meniru melodi sederhana dan dulu sering dipelihara di Eropa sebagai burung peliharaan.
Burung ini memiliki kebiasaan menyimpan makanan di paruhnya sebelum dikonsumsi.
Meski pemalu, mereka lebih sering terlihat di kebun saat musim dingin ketika makanan di alam liar lebih sulit ditemukan.
Kesimpulan
Eurasian bullfinch adalah burung yang indah dan memiliki peran penting dalam ekosistem hutan, terutama dalam penyebaran biji tanaman. Kehadirannya di alam liar selalu menjadi daya tarik bagi para pengamat burung. Meski populasinya masih stabil, penting untuk menjaga habitat alami mereka agar burung ini tetap lestari di masa depan.
Komentar
Posting Komentar